Rabu, 17 Desember 2014

METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH




METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar)
Dosen Pengampu mata kuliah Dr. Suranto M.Pd.




Oleh :
Muhasanah
(120210302031)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Metode Discovery Learning Untuk Pembelajaran Sejarah “dengan tepat waktu. Yang mana penulisan makalah ini kami gunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
Terima kasih kami sampaikan kepada Dr. Suranto M.Pd.selaku dosen pembimbing mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga kami selaku penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang nantinya akan kami gunakan sebagai perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Jember, 04 November 2014

Penyusun

 




DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... 1
Kata Pengantar...................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................. 4
              1.1            Latar Belakang.................................................................................... 4
              1.2            Rumusan Masalah............................................................................... 5
              1.3            Tujuan ................................................................................................. 5
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................................... 6
              2.1            Definisi Metode Discovery Learning.................................................. 6
              2.2            Alasan Memilih Metode Discovery Learning..................................... 7
              2.3            Langkah- Langkah Metode Discovery Learning................................ 7
              2.4            Keuntungan dan Kelemahan Metode Discovery Learning................. 7

BAB 3. PENUTUP............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11





BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Proses pembelajaran tidak hanya menekankan pada hafalan dan latihan penguasaan soal-soal ujian. Namun proses pembelajaran, diarahkan pada pembentukan semangat, motivasi, kreativitas, keuletan, kepercayaan diri, dan yang paling penting adalah pembentukan kesadaran, disiplin, tanggung jawab, dan budaya belajar yang baik. Proses pembelajaran yang demikian dikembangkan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, karakteristik, dan gaya belajar peserta didik.
Dalam realitas yang ada, mata pelajaran sejarah dikenal dengan peembelajaran yang sangat membosankan. Ditambah lagi materi yang di pelajari adalah tentang peristiwa – peristiwa yang telah lampau atau masa lalu. Dan pada akhirnya membuat para siswa tidak akan menyukai pelajaran tersebut. Oleh karena itu dengan menggunakan metode discovery learning siswa tidak akan merasa jenuh atau bosan karena dengan metode pembelajaran discovery learning siswa dapat menemukan sendiri apa yang dicarinya. Dan seorang guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Misalnya guru memberikan materi tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan RI. Guru hanya memberikan materi tesebut dan hanya mengarahkan literature yang harus dipakai dalam materi tersebut. Jadi siswanya yang menemukan sendiri materi tersebut. 
Metode pembelajaran discovery learning (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Metode pembelajaran discovery learning merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu:
1)      Apakah Definisi dari Metode Discovery Learning?
2)      Apakah Alasan Memilih Metode Discovery Learning dalam Pembelajaran Sejarah?
3)      Apa sajakah langkah- langkah Metode Pembelajaran Discovery Learning?
4)      Apa sajakah Keuntungan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Discovery Learning?
1.3  Tujuan
Adapun tujuannya yaitu:
1)      Untuk mengetahui Definisi dari Metode Discovery Learning
2)      Untuk mengetahui Alasan Memilih Metode Discovery Learning Dalam Pembelajaran Sejarah
3)      Untuk mengetahui langkah- langkah Metode Pembelajaran Discovery Learning
4)      Untuk mengetahui Keuntungan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Discovery Learning?








BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metode Discovery Learning
Definisi metode discovery learning menurut para ahli yaitu:
-          Menurut Sund (Roestiyah, 2008:20) Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.
-          Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah secara intensif di bawah pengawasan guru (Mulyatiningsih, 2012:235) .
-          Sedangkan menurut (Burner dalam Mulyatiningsih, 2012: 235) mengemukakan bahwa Discovey learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri.
Discovery Learning adalah salah satu model dalam pengajaran teori kognitif dengan mengutamakan peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa belajar secara aktif dan mandiri. Metode pembelajaran discovery learning (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan tetapi ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.
Dari pendapat- pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Metode pembelajaran discovery learning  merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.
2.2 Alasan Memilih Metode Discovery Learning Dalam Pembelajaran Sejarah
Pada saat proses belajar–mengajar berlangsung di kelas, akan terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu akan mengakibatkan terbatasnya waktu guru untuk mengontrol bagaimana pengaruh tingkah lakunya terhadap motivasi belajar siswa. Alasan memilih metode discovery learning karena dalam kenyataannya pembelajaran sejarah menjadi pelajaran yang membosankan dikarenakan pelajaran sejarah yang dipelajarinya hanyalah peristiwa- peristiwa masa lalu. Oleh karena itu metode discovery ini cocok untuk pembelajaran sejarah. Misalnya guru menyuruh siswa untuk mempelajari peristiwa 10 November. Dengan metode ini siswa dituntut untuk mencari sendiri apa yang ditugaskan oleh gurunya. Siswa dapat menambah wawasan dan berbagai ilmu yang dicarinya dan dalam metode ini hanya menitikberatkan aktifitas siswa dalam belajar. Seorang guru disini hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.

2.3 Langkah- Langkah Metode Pembelajaran Discovery Learning
           
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
-          Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa
-          Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap belajar
-          Menjelaskan tujuan pembelajaran
-          Guru menyampaikan “Hasil Kebudayaan Zaman Megalithikum”
-          Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil 5-6 orang, menjadi kelompok I, II,III,IV, V dan VI

Inti
-          Guru menayangkan gambar jalur penyebaran kebudayan material zaman megalithikum
Mengamati
-          Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut

Menanya
-          Guru mendorong siswa untuk bertanya hal- hal terkait dengan gambar yang ditayangkan
-          Guru kembali menegaskan topic pembelajaran yang akan dibahas
-          Guru menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan model discovery
Mengeksplorasi dan mengasosiasi
-          Guru memberikan pengantar singkat misalnya menjelaskan Hasl Kebudayaan Zaman Megalithikum banyak ditemukan didaerah Nias, Sumba, Flores . Namun, Untuk itu para arkeolog sepakat untuk membedakan temuan benda- benda prasejarah dikedua tempat tersebut. Apa sajakah  alat- alat hasil budaya zaman megalitikum. Nah, untuk memecahkan pertanyaan tersebut, para siswa untuk mealakukan diskusi kelompok.
-          Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi/ mengumpulkan informasi dan mengasosiasi melalui diskusi kelompok untuk mengasosiasi fakta- fakta yang berhasil ditemukan dan dirumuskan:
1)      Kelompok 1 dan 2 bertugas mendiskusikan dan merumuskan jalur penyebaran kebudayaan material pada zaman Megalithikum
2)      Kelompok 3 dan 4 berdiskusi dan merumuskan tentang ciri- cirri alat- alat Megalithikum
3)      Kelompok 5 dan 6 mendiskusikan dan merumuskan tentang corak Kehidupan Zaman Megalithikum
4)      Mengkomunikasikan:
-          Presentasi hasil kelompok (masing- masing kelompok) dalam rangka mengkomunikasikan hasil karya kelompok, dan ditanggapi oleh kelompok lain.

Penutup
-          Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Hasil Kebudayaan Megalithikum “
-          Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topic pembelajaran “Megalithikum”
-          Guru sekali lagi menegaskan agar para siswa tetap ikut menjaga dan merawat alat- alat hasil budaya zaman Megalithikum agar tidak punah
-          Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya dengan mengajukan pertanyaan:
1)      Apa sajakah alat- alat kebudayaan megalithikum?
2)      Apa sajakah fungsi alat- alat hasil kebudayaan zaman Megalithikum?
Tugas
1.      Siapkan peta dunia. Kemudian dengan peta itu tunjukkan dengan gambar garis- garis yang menunjukkan jalur penyebaran kebudayaan material zaman megalithikum Jangan lupa bedakan (warna atau bentuk) daerah – daerah tersebut.
2.      Siswa diberi tugas untuk membuat laporan atau karya tulis tentang “Hasil Kebudayaan Megalithikum”


2.4 Keuntungan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Discovery Learning
Keuntungan :
1)      Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving)
2)      Dapat meningkatkan motivasi
3)      Mendorong keterlibatan keaktifan siswa
4)      Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
5)      Menimbulakan rasa puas bagi siswa. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat
6)      Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya keberbagai konteks.
7)      Melatih siswa belajar mandiri
Kelemahan :
1)      Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya kesalah fahaman antara guru dengan siswa
2)      Menyita waktu banyak.
Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar. Untuk seorang guru ini bukan pekerjaan yang mudah karena itu guru memerlukan waktu yang banyak. Dan sering kali guru merasa belum puas kalau tidak banyak memberi motivasi dan membimbing siswa belajar dengan baik.
3)      Menyita pekerjaan guru.
4)      Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan
5)      Tidak berlaku untuk semua topik .

























BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode pembelajaran discovery learning  merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya. Keuntungan dari metode ini diantaranya yaitu, kepuasan batin mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat, siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya keberbagai konteks, melatih siswa belajar mandiri. Kelemahan dari metode ini diantaranya yaitu, menyita banyak waktu, menyita pekerjaan guru, tidak semua siswa mampu melakukan penemuan.















DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar