Jumat, 23 Mei 2014

Perbudakan dan Rasionalis di Amerika


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam Konstitusi tahun 1787, telah diamanatkan bahwa Amerika Serikat merupakan suatu negara Republik Federal yang terdiri dari negara- negara bagian.Berdasarkan tinjauan geogafis wilayah tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu Amerika Serikat bagian Utara dan Amerika Serikat bagian Selatan.Amerika Serikat memiliki system dua Partai Republik dan Partai Demokrat.Awalnya Partai Republik bernama Golongan Federal yang dipelopori oleh George Washington dan Partai Demokrat dahulunya bernama Golongan Anti Federal. Golongan Federal yang kemudian berubah menjadi Partai Republik memperoleh dukungan massa dari wilayah Utara. Sementara itu, Partai Demokrat yang dahulu bernama Partai Republik Demokrat mendapat dukungan dari wilayah Selatan.Di antara para pemimpin Partai Demokrat yang duduk di dalam pemerintahan Federal, yang juga terdapat beberapa orang yang ikut mempelopori perbudakan.

Perbudakan di Amerika Serikat berlangsung secara legal hingga diambilnya Amandemen Konstitusi Amerika Serikat ke-13 tahun 1865. Perbudakan sudah dimulai sejak kolonisasi Britania di Virginia tahun 1607, meskipun budak Afrika sudah dibawa ke Florida Spanyol pada tahun 1560-an. Kebanyakan orang yang menjadi budak berkulit hitam dan dimiliki orang yang berkulit putih, meskipun beberapa penduduk asli dan orang berkulit hitam juga memiliki budak. Terdapat pula budak berkulit putih, namun jumlahnya sedikit.Mayoritas pemilik budak berada di Amerika Serikat Selatan.
1.2  Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalahnya antara lain :
1)      Apa yang melatar belakangi munculnya perbudakan di Amerika?
2)      Apa Faktor penyebab timbulnya perbudakan di Amerika ?
3)      Berasal  dari manakah tenaga perbudakan tersebut?
4)      Mengapa terjadi perbudakan di Amerika ?
5)      Bagaimnakah usaha  Penghapusan perbudakan di Amerika?
1.3  Tujuan
1)      Untuk mengetahui latar belakang munculnya perbudakan di Amerika
2)      Untuk mengetahui factor penyebab timbulnya perbudakan di Amerika
3)      Untuk memahami asal perbudakan di Amerika
4)      Untuk usaha  Penghapusan perbudakan di Amerika
















BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Munculnya Perbudakan di Amerika
Amerika  sebagai benua yang mapan secara sumber daya alam, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak imigran dari seluruh dunia, baik itu yang mencari kebebasan maupun yang mencari kehidupan yang lebih baik. Dalam hal ini Amerika sebagai tanah harapan bagi orang-orang tersebut.Setelah Amerika merdeka 1776, tahun 1850  adalah periode yang ditandai dengan wilayah Amerika Serikat yang semakin bertambah, jumlah penduduknya kira-kira 23 juta orang, dari 31 negara bagian. Pola perekonomian pun terstruktur dengan baik, antara lain kemajuan Industri di utara, pertanian di bagian Tengah dan Selatan, daerah pantai barat seperti California, berkembang dengan tambang emasnya, di South Carolina. tanaman tebu di Lousiana,pertanian tembakau di Maryland dan yang paling utama diantaranya adalah tanaman Kapas.Sehingga tanaman ini menjadi mascot wilayah Selatan. Bahkan pada tahun 1850 selatan Amerika Serikat adalah produsen 80% kapas dunia. Dan terlebih lagi setelah ditemukan mesin pemisah biji kapas pada tahun 1973 dan semakin memperkokoh posisi sentral ekonomi Amerika serikat.
2.2 Faktor penyebab timbulnya perbudakan di Amerika
            Adapun faktor yang menjadi penyebab timbulnya perbudakan di Amerika antara lain :
1.      Kapas menimbulkan perbudakan
Faktor utama penyebab timbulnya perbudakan yaitu bangkitnya usaha besar penanaman kapas diselatan yang digalakkan oleh pengenalan jenis-jenis kapas baru,dan oleh penemuan Eli Whitney,yaitu mesin kapas guna menyaring biji dari kapasnya,sehingga revolusi industri tekstil menjadi usaha besar-besaran,dan permintaan atas kapas mentah menjadi meningkat.Pembukaan tanah-tanah baru sangat memperluas daerah baru untuk pemeliharaan kapas.sehingga penanaman kapas berkembang secara pesat menyebar dinegara-negara bagian.
2.      Tebu dan tembakau menimbulkan perbudakan
Selain kapas, penanaman tebu juga mengembangkan dan memperluas perbudakan,tanah-tanah panas yang subur di Lousiana, disebelah tenggara ternyata ideal untuk memelihara tebu yang menguntungkan.Pada tahun 1830,negara bagian itu menghasilkan kira-kira separuh persediaan gula seluruh negara.Akhirnya penanaman tembakau juga bergerak ke barat dan membawa serta perbudakan.
2.3Asal Tenaga Perbudakan di Amerika
Mengingat pada awalnya para budak yang dipekerjakan di Amerika Serikat bagian Selatan berasal dari Afrika Barat. Penghidupan  pokok rakyat Negro Afrika Barat adalah dari hasil pertanian, disamping menangkap ikan dan berburu. Hasil pertanian yang terdapat di wilayah itu antara lain gandum, kapas, padi dan ketela. Beberapa kerajaaan yang terdapat diwilayah itu di antaranya kerajaan Songhai, Ghana, Wagadudu, Haussa dan Mandingu yang lebih dikenal dengan nama Nigeria. Setiap  raja atau penguasa tertentu memiliki budak- budak, hasil dari tawanan perang yang kemudian sebagai hak milik kekayaan negara. Para budak digunakan untuk membantu megerjakan tanah- tanah pertanian dan perkebunan.Pada abad ke -10, orang – orang Arab mulai masuk ke wilayah Afrika Barat.Berbagai hal yang menyebabkan timbulnya perbudakan di Afrika Barat adalah selain terjadinya perang dimana mereka yang kalah perang dijadikan tawanan, kemudian digunakan sebagai tenaga budak.Orang yang berhutang dapat pula dijadikan budak karena tidak dapat melunasi hutangnya.Anak- anak yang dilahirkan dari keluarga budak dapat juga dijadikan budak karena mewarisi status orang tuanya yang dahulu menjadi budak.Perbudakan biasanya dianggap sebagai suatu kekayaan utama dari suatu suku bangsa.Perlu diketahui bahwa anak- anak para budak tidak boleh dijual melainkan harus di tamping dan dipelihara sebagai hak milik keluarga.
Meskipun mereka menjadi budak namun memiliki kebebasan, diperlakukan  sebagai anggota keluarga dan sering dapat menjadi oarng bebas kembali dengan jalan membeli kemerdekaannya sendiri.  Mengenai daerah  perdagangan budak di Afrika Barat terdapat beberapa pendapat. Ada  yang mengatakan bahwa permulaan daerah perdagangan budak terjadi di daerah Angola,Kongo dan Guniea. Lalu meluas ke Sudan Barat. Ada yang menyebutkan lain bahwa pedagangan budak di Afrika barat itu berasal dari daerah – daerah pedalaman yang jauh. Juga ada yang berpendapat bahwa asal mula tempat perdagangan budak terdapat di Guinea yang terletak di Pantai Afrika Barat.
Perdagangan budak di Afrika Barat mulai berkembang sejak ditemukannnya benua Amerika pada awal abad ke -16. Orang –orang Portugis dan Spanyol mulai menjali hubungan perdagangan denga penduduk pribumi. Mereka mendirikan pos – pos dan benteng- benteng perdagangan.  Terjadi hubungan perdagangan antara raja- raja Negro di afrika Barat dengan  para pedangan Portugis dan Spanyo, disamping masuknya agama Kristen ke wilyah tersebut. Seirung dengan bertambah besarnya volume perdagangan budak , maka sejak abad ke – 17 banyak didirikan tempat- tempat pedagangan di sepanjang Pantai Afrika Barat. Selain bangsa Portugis dan Spanyol yang datang ke Afrika Barat, juga bangsa- bangsa Eropa lain yakni Belanda, Inggris dan Perancis. Bangsa  Belanda berhasil menguasai perdagangan budak didaerah pantai Guinea pada tahun 1595. Para budak diangkut oleh kapal – kapal Belanda dikirim ke Brazilia Utara.Orang- orang Inggris dipimpin oleh Sir John Hawkins mulai tertarik melakukan perdagangan budak di Afrika Barat pada tahun 1562. Mula- mula ia bertujuan mencari logam, namun akhirnya Hawkins lebih tertarik pada perdagangan budak.
Pada pertengahan abad ke -18, Inggris berhasil mendirikan koloni koloninya di wilayah Afrika Barat terutama di sepanjang pantai Guinea.Pada tahun 1672, Inggris mendirikan suatu organisasi dagang di Afrika barat. Para budak yang dibawa kapal- kapal Inggris ditukar dengan hasil- hasil seperti textile, anggur,senjata  dan kebutuhan – kebutuhan lain yang sangat diperlukan oleh para raja atau penguasa pribumi diw wilayah Afrika Barat. Orang – orang Perancis merupakan salah satu bangsa Eropa Barat yang terakhir ikut mengusahakan pedagangan budak di pantai Afrika Barat yaitu didaerah Senegal pada tahun 1662. Budak – budak yang di angkut oleh kapal- kapal Perancis biasanya dikirim ke wilayah Santo Domingo di Kepulauan Haiti.Pengangkutan budak – budak dari daerah afrika Barat denga kapal- kapal ternyata banyak mengalami berbagai kesulitan.Hal ini disebabkan para pedangan budak harus memperketat pengawasan, karena sering terjadi perlawanan dari mereka.Para budak yang menderita sakit, barang kali disebabkan karena lamnya perjalanan, perbedaan iklim, makan yang tidak teratur dan penderitaan fisik senab perlakuan – perlakuan yang kejam dari para pemiliknya. Ekspor budak dari Afrika Barat yang dilakukan oleh orang – orang Eropa Barat ke Benua Amerika berlangsung hampir empat abad lamanya, yakni sejak permulaan abad ke – 16 hingga tahun 1880, tahun terakhir budak Afrika dikirim ke Kuba, Brazilia.
2.4  Perbudakan di Amerika
Perbudakan adalah suatu lembaga social yang mana perikehidupan para budak itu secara mutlak dikuasai seluruhnya oleh para pemiliknya.Penguasa mutlak atas diri budak- budak itu baik fisik maupun kemanusiaan. Sedangkan yang dimaksud dengan budak itu sendiri adalah orang yang dianggap atau disamakan sebagai barang milik, hak kebebasan sebagai hak azasi manusia telah dirampas oleh orang luar, baik disebabkan karena ditawan, dijual atau dilahirkan dari orang tuanya yang telah berkedudukan sebagai budak. Statusnya sebagai barang milik membuat budak dapat diperjualbelikan barang dagangan. Perbudakan yang berlaku di Amerika Serikat bagian  Selatan merupakan lembaga legal karena dilindungi oleh undang- undang dari negara- negara bagian dan diatur dalam peraturan yang dinamakan The Black Codes . Perbudakan merupakan lembaga social yang mengandug aturan – aturan atau etika dan perbedaan tata car kehidupan yang memisahkan antara kedudukan uang dan budak.Di dalam masyarakat pertanian I perkebunan fungsi tenaga budak adalah sebagai alat produksi yang merupakan Capitalinvestmentuntuk memperoleh keuntungan.Para pemiliknya sering memperlakukan budak –budak dengan kejam dan sewenang- wenang.Kehidupan para budak sangat menderita dan menyedihkan.
Impor budak kewilayah Amerika Serikat bagian Selatan dimulai pada tanggal 31 Agustus 1619 oleh John Rolfe, seorang bangsa Belanda yang telah menjual sebanyak 20 orang Negro ke Virginia. Pada masa itu wilayah Virginia masih merupakan koloni Inggris. Orang – orang Negro pertama dibawa ke wilayah tersebut dipekerjakan sebagai pelayan dalam rumah tangga tuannya. Wilayah Amerika Serikat bagian Selatan di masa periode colonial Inggris terbentang dari daerah Maryland sampai Georgia, mempunyai penghasilan pokok beberapa hasil pertanian dan perkebunan, yang merupakan sumber penghasilan utama dari koloni Inggris tersebut.Berbagai hasil Industri di Inggris di tukar dengan hasil perkebunan di daerah koloninya.Untuk mengusahakan jenis tanaman tembakau, koloni- koloni mulai menggunakan tenaga- tenaga budak. Latar belakang perbudakan di Amerika bagian selatan sangat berkaitan dengan kondisi geografisnya, khususnya dari keadaaan ekologinya. Ekologi adalah suatu cabang dari pengetahuan biologi yang mempelajari hubungan antara organism pada dunia tumbuh- tumbuhan yang satu dengan organisme yang lain dan dengan lingkungan alamnya. Dalam suatu daerah yang memiliki tanah subur  memungkinkan tumbuhnya jenis – jenis tanaman perkebunan seperti tebu, nila, kapas gandum,dan juga tembakau yang sesuai dengan lingkungan alamnya. Hal ini ternyata mendorong terjadi perbudakan didaerah pertanian, perkebunan di Selatan karena sangat diperlukan tenaga- tenaga budak.
Hal – hal yang mendorong para kolonis Amerika bagian Selatan untuk menggunakan tenaga – tenaga kulit hitam ialah adanya problem tenaga kerja di berbagai daerah perkebunan.Orang – orang kulit putih gagal menggunakan tenaga kerja dari penduduk asli suku India yang sudah biasa hidup bebas dan merdeka di tanah – tanah perkebunan.Pemakaian  tenaga kulit putih di perkebunan- perkebunan  tidak efektif, karena disamping tidak tahan terhadap iklim panas juga harga tenaganya sangat mahal. Tenaga – tenaga budak diperkebunan sangat efektif, karena lebih produktif  dan sangat murah.
Perbudakan sebagai lembaga social, mula- mula tumbuh didaerah Virginia kemudian tersebar luas ke wilayah – wilayah lain. Organisasi pedagangan swasta di Virginia pada masa colonial juga menyalurkan kebutuhan tenaga kerja budak keberbagai daerah koloni. Selama abad ke – 17 dan ke -18, sebagian besar orang – orang Negro yang diimpor dari Afrika Barat dipekerjakan dalam perkebunan tembakau, nila dan padi. Sumber penghasilan utama bagi wilayah Amerika Serilat bagian Selatan adalah dari hasil pertanian, perkebunan.Oleh karena itu tenaga kerja budak sebagai alat produksi harus dipertahankan.
System perbudakan  yang terdapat di Ameriaka bagian Selatan ternyata mempunyai kekhususan yang berbeda dengan system perbudakan di Amerika Latin dan di Hindia Barat. System perbudakan di Amerika Latin menunjukkan bahwa para pemilik budak masih memperhatikan prinsip- prinsip kemanusiaan terhadap budak –budaknya.Para pemilik budak tak cenderung untu mengembangkan dan menggunakan lembaga budak secara intensif.Kaum pengusaha perkebunan tidak bermaksud untuk mengekploitasi tenaga- tenaga budak hingga dapat mengkibatkan hancurnya kehidupan dan kesehatan para budak.Warga kulit putih di Selatan menganggap para budak merupakan hak milik sah yang sebagian besar dipelihara oelh para pengusaha perkebunan.Pemerintah Federal tidak berwenang menyisihkan sistim perbudakan yang terjadi di berbagai daerah.Hal ini sebenarnya sebagai kelanjutan dari warisan era colonial tanpa pengawasan dari pemerintah Inggris.
Didalam lembaga perbudakan semua peraturan yang mengatur hubungan antara tuan dan budak dimuat dalam peraturan hukum yang disebut The Black Codes. Peraturan – peraturan tersebut dilegalisir oleh negara- negara bagian Selatan pada awal abad ke-18 dan dan awal abad ke – 19.Isi dari Black Codes diantaranya adalah melindungi hak milik budak, mengawasi setiap kemungkinan timbulnya gerakan – gerakan Negro yang dapat membahayakan kedudukan para pemiliknya.Para budak dilarang mengadakan perjanjian denga siapa pun. Seorang budak tidak  diperbolehkan melakukan suatu kekerasan terhadap seorang kulit putih. Sebaliknya, pembunuhan yang dilakukan oleh warga kulit putih terhadap seorang budak tidaklah dianggap sebagai suatu perbutan criminal.Hukuman bagi budak yang paling ringan yang melanggar ketentuan dalam Black Codes ialah dipekerjakan kembali ditermpat pekerjaaan berat. Dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh budak terdapat bekas – bekas siksaan yang menandakan bahwa ia telah pernah melanggar peraturan tersebut. Hukuman yang terberat misalnya dilakukan oleh komplotan –komplotan budak yang berusaha untu melakukan pemberintontakan harus mengalami hukuman mati ditiang gantungan.
Pada masa wilayah Amerika Serikat bagian Selatan masih merupakan koloni Inggris, sebenarnya sudah ada peraturan- peraturan yang mirip dengan The Black Codes, di California misalnya sudah terbukti dahulu dibuat peraturan – peraturan yang melatrang orang Negro memilki senjata api. Mereka yang melakukan patroli- patrol di daerah perkebunan diberi wewenang oleh wilayah Selatan untu menyelidiki keadaan budak – budak dan dapat mengambil tindakan apabila dapat membahayakan keamanan. Pembunuhan , pencurian, pembakaran, melarikan diri, kesemuanya itu merupakan kejahatan berat.
Di lingkungan kehidupan keluarga para pengusaha perkebunan, terdapat hubungan social yang erat antar tuan dan budak rumah tangga. Sebagian besar para budak rumah tangga amat setia dan berdisiplin terhadap tuannya. Mereka yang diberi kekuasaan dan kepercayaan dari tuannya sering memerintah budak lain sesame bangsanya. Sering terjadi para budak rumah tangga tidak merasa dirinya berkedudukan sebagai budak.Tempat kediaman para budak perkebunan berupa gubug – gubug kecil yang biasanya terletak sekitar tiga mil jauhnya dari tempat – tempat perkebunan.Sedangkan jarak antara gubug- gubug budak perkebunan dengan tempat tinggal tuannya sekitar delapan mil jauhnya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan budak – budak itu bekerja di tempat- tempat perkebunan, disamping itu dapat menjauhkan perhubungan dengan orang- orang Negro bebas yang besar kemungkinannya akan berpengaruh para budak untuk bersekongkol.
Keadaan gubug – gubug itu amat menyedihkan, tidak terurus, kotor dan gelap. Gubug- gubung tersebut pada umumnya hanya memiliki sebuah  kamar, sering di isi penuh oleh budak – budak, tak memiliki ventilasi yang cukup untuk pergantian udara serta tidak memenuhi syarat – syarat kesehatan. Dalam mengawasi segala kegiatan para budak perkebunan, di tempat – tempat gubug itu didirikan pos- pos penjagaan. Setiap 1- 4 minggu sekali dilakukan patroli- patrol keamanan oleh para pengusaha perkebunan yang dibantu oleh para mandornya. Dapat dikatakan bahwa tempat tinggal para budak perkebunan lebih dari pada perumahan orang – orang yang masih primitif .
2.5 Usaha  Penghapusan perbudakan di Amerika
Berdasarkan data yan g diperoleh dari Biro Penduduk Negro oleh Pemerintah Federal ( 1790-1915), menunjukkan jumlah penduduk negro yang berada di wilyah utara sangat kecil. Sampai dengan tahun 1830 orang –orang Negro di Amerika  sangat banyak. Tenaga- tenaga Negro utara pada umumnya digunakan sebagai pelayan rumah tangga. Sejak tahun 1804 wilayah Utara telah melarang adanya perbudakan. Kegiatan dari anti perbudakan sebenarnya sudah terjadi pada pertengahan abad ke -18. Beberapa tokohnya antara lain John Woolman dan Anthony Benezet masing – masing dari wilayah New Jersey dan Philadelpia.Setelah perang kemerdekaan, dengan dipelopori oleh kelompok Quacker, gerakan abolisi dan masyarakat anti perbudakan mulai tersebar di wilayah utara.
Sebelum tahun 1800 orang abolisi hitam mulai menyuarakan antai perbudakan  dan mendirikan  the free African Society of Philadelpia. Terbentuklah gerakan  illegal pada tahun  1804 yang membantu melarikan para budak pada malam hari. Organisasi tersebut bernama the underground railroad. Reaksi orang – orang Selatan dalam menghadapi gerakan ini diantaranya mulai dikeluarkannya perintah- perintah penangkapan – penangkapan tehadap tokoh- tokoh dan anggota- anggota geraka tersebut yang telah terbukti menyeludupkan budak – budak ke wilayah Selatan. Hal ini terbukti bahwa dewan legislative negara bagian Georgia bersedia memberikan hadiah uang kepada siapa saja yang menagkap Garrison. Pimpinan – pimpinan Selatan dalam usahanya menentang the underground Railroad, sering melakukan pengejaran terhadap budak – budak yang melarikan diri ke Utara. Ada diantaranya yang menyamar sebagai pembicara anti perbudakan, berhasil menyelidiki keadaan masyarakat di Indiana dan Ohio.Ia berhasil mengetahui tempat – tempat persembunyian para pelarian, adan akhirnya para pemiliknya meminta kembali budak – budak itu.  Permintaaan dari orang tersebut ditolak oleh keputusan pengadilan setempat, atas pertimbangan bahwa ia kedapatan berada di lingkungan masyarakat yang menentang perbudakan dan daerah – daerah tersebut telah membebaskan budak – budaknya.  Dalam dokumen 24 April 1851, yang terdapat dalam sejarah bangsa Amerika oleh H.S. Commgel. Isi dokumen tersebut  adalah sebagai reaksi dari para pemilik budak diwilayah Selatan yang merasa dirugikan agar berhati – hati terhadap tindakan waraga Boston, Massachusetts yang telah menculik dan menangkap para budak untuk dibebaskan.








BAB 3 PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Amerika  sebagai benua yang mapan secara sumber daya alam, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak imigran dari seluruh dunia, baik itu yang mencari kebebasan maupun yang mencari kehidupan yang lebih baik. Dalam hal ini Amerika sebagai tanah harapan bagi orang-orang tersebut. Adapun faktor yang menjadi penyebab timbulnya perbudakan di Amerika antara lain, Kapas menimbulkan perbudakan dan Tebu dan tembakau menimbulkan perbudakan. pada awalnya para budak yang dipekerjakan di Amerika Serikat bagian Selatan berasal dari Afrika Barat.  Penghidupan  pokok rakyat Negro Afrika Barat adalah dari hasil pertanian, disamping menangkap ikan dan berburu. Hasil pertanian yang terdapat di wilayah itu antara lain gandum, kapas, padi dan ketela.
Perbudakan sebagai lembaga social, mula- mula tumbuh didaerah Virginia kemudian tersebar luas ke wilayah – wilayah lain. Organisasi pedagangan swasta di Virginia pada masa colonial juga menyalurkan kebutuhan tenaga kerja budak keberbagai daerah koloni. Selama abad ke – 17 dan ke -18, sebagian besar orang – orang Negro yang diimpor dari Afrika Barat dipekerjakan dalam perkebunan tembakau, nila dan padi. Sumber penghasilan utama bagi wilayah Amerika Serilat bagian Selatan adalah dari hasil pertanian, perkebunan.Oleh karena itu tenaga kerja budak sebagai alat produksi harus dipertahankan.




DAFTAR PUSTAKA

Sundoro Hadi  Mohammad. 2012. Sejarah Amerika Serikat Sejak Periode Kolonial  Sampai Masa Rekonstruksi 1607- 1877. Jember University Press.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar