BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam Konstitusi tahun 1787, telah diamanatkan bahwa Amerika
Serikat merupakan suatu negara Republik Federal yang terdiri dari negara-
negara bagian.Berdasarkan tinjauan geogafis wilayah tersebut dapat dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu Amerika Serikat bagian Utara dan Amerika Serikat
bagian Selatan.Amerika Serikat memiliki system dua Partai Republik dan Partai
Demokrat.Awalnya Partai Republik bernama Golongan Federal yang dipelopori oleh
George Washington dan Partai Demokrat dahulunya bernama Golongan Anti Federal.
Golongan Federal yang kemudian berubah menjadi Partai Republik memperoleh
dukungan massa dari wilayah Utara. Sementara itu, Partai Demokrat yang dahulu
bernama Partai Republik Demokrat mendapat dukungan dari wilayah Selatan.Di antara
para pemimpin Partai Demokrat yang duduk di dalam pemerintahan Federal, yang
juga terdapat beberapa orang yang ikut mempelopori perbudakan.
Perbudakan di Amerika Serikat berlangsung secara legal hingga
diambilnya Amandemen
Konstitusi Amerika Serikat ke-13 tahun
1865. Perbudakan sudah dimulai sejak kolonisasi
Britania di Virginia tahun 1607, meskipun budak Afrika sudah dibawa ke Florida Spanyol pada
tahun 1560-an. Kebanyakan orang yang menjadi budak berkulit hitam dan dimiliki
orang yang berkulit putih, meskipun beberapa penduduk asli dan orang berkulit
hitam juga memiliki budak. Terdapat pula budak berkulit putih, namun jumlahnya
sedikit.Mayoritas pemilik budak berada di Amerika Serikat Selatan.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalahnya antara lain :
1)
Apa
yang melatar belakangi munculnya perbudakan di Amerika?
2)
Apa Faktor
penyebab timbulnya perbudakan di Amerika ?
3)
Berasal dari manakah tenaga perbudakan tersebut?
4)
Mengapa
terjadi perbudakan di Amerika ?
5)
Bagaimnakah
usaha Penghapusan perbudakan di Amerika?
1.3
Tujuan
1) Untuk mengetahui latar belakang munculnya perbudakan di Amerika
2) Untuk mengetahui factor penyebab timbulnya perbudakan di Amerika
3) Untuk memahami asal perbudakan di Amerika
4) Untuk usaha Penghapusan
perbudakan di Amerika
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Latar
Belakang Munculnya Perbudakan di Amerika
Amerika sebagai benua yang mapan secara sumber daya alam,
telah menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak imigran dari seluruh dunia,
baik itu yang mencari kebebasan maupun yang mencari kehidupan yang lebih baik.
Dalam hal ini Amerika sebagai tanah harapan bagi orang-orang tersebut.Setelah
Amerika merdeka 1776, tahun 1850 adalah periode yang ditandai dengan
wilayah Amerika Serikat yang semakin bertambah, jumlah penduduknya kira-kira 23
juta orang, dari 31 negara bagian. Pola perekonomian pun terstruktur dengan
baik, antara lain kemajuan Industri di utara, pertanian di bagian Tengah dan
Selatan, daerah pantai barat seperti California, berkembang dengan tambang
emasnya, di South Carolina. tanaman tebu di Lousiana,pertanian tembakau di
Maryland dan yang paling utama diantaranya adalah tanaman Kapas.Sehingga tanaman
ini menjadi mascot wilayah Selatan. Bahkan pada tahun 1850 selatan Amerika Serikat
adalah produsen 80% kapas dunia. Dan terlebih lagi setelah ditemukan mesin
pemisah biji kapas pada tahun 1973 dan semakin memperkokoh posisi sentral
ekonomi Amerika serikat.
2.2 Faktor
penyebab timbulnya perbudakan di Amerika
Adapun faktor yang
menjadi penyebab timbulnya perbudakan di Amerika antara lain :
1.
Kapas
menimbulkan perbudakan
Faktor utama penyebab timbulnya
perbudakan yaitu bangkitnya usaha besar penanaman kapas diselatan yang digalakkan
oleh pengenalan jenis-jenis kapas baru,dan oleh penemuan Eli Whitney,yaitu
mesin kapas guna menyaring biji dari kapasnya,sehingga revolusi industri
tekstil menjadi usaha besar-besaran,dan permintaan atas kapas mentah menjadi
meningkat.Pembukaan tanah-tanah baru sangat memperluas daerah baru untuk
pemeliharaan kapas.sehingga penanaman kapas berkembang secara pesat menyebar
dinegara-negara bagian.
2.
Tebu
dan tembakau menimbulkan perbudakan
Selain kapas, penanaman tebu juga
mengembangkan dan memperluas perbudakan,tanah-tanah panas yang subur di Lousiana,
disebelah tenggara ternyata ideal untuk memelihara tebu yang menguntungkan.Pada
tahun 1830,negara bagian itu menghasilkan kira-kira separuh persediaan gula
seluruh negara.Akhirnya penanaman tembakau juga bergerak ke barat dan membawa
serta perbudakan.
2.3Asal Tenaga
Perbudakan di Amerika
Mengingat pada awalnya para budak yang dipekerjakan di Amerika
Serikat bagian Selatan berasal dari Afrika Barat. Penghidupan pokok rakyat Negro Afrika Barat adalah dari
hasil pertanian, disamping menangkap ikan dan berburu. Hasil pertanian yang
terdapat di wilayah itu antara lain gandum, kapas, padi dan ketela. Beberapa
kerajaaan yang terdapat diwilayah itu di antaranya kerajaan Songhai, Ghana,
Wagadudu, Haussa dan Mandingu yang lebih dikenal dengan nama Nigeria.
Setiap raja atau penguasa tertentu
memiliki budak- budak, hasil dari tawanan perang yang kemudian sebagai hak
milik kekayaan negara. Para budak digunakan untuk membantu megerjakan tanah-
tanah pertanian dan perkebunan.Pada abad ke -10, orang – orang Arab mulai masuk
ke wilayah Afrika Barat.Berbagai hal yang menyebabkan timbulnya perbudakan di
Afrika Barat adalah selain terjadinya perang dimana mereka yang kalah perang
dijadikan tawanan, kemudian digunakan sebagai tenaga budak.Orang yang berhutang
dapat pula dijadikan budak karena tidak dapat melunasi hutangnya.Anak- anak
yang dilahirkan dari keluarga budak dapat juga dijadikan budak karena mewarisi
status orang tuanya yang dahulu menjadi budak.Perbudakan biasanya dianggap
sebagai suatu kekayaan utama dari suatu suku bangsa.Perlu diketahui bahwa anak-
anak para budak tidak boleh dijual melainkan harus di tamping dan dipelihara
sebagai hak milik keluarga.
Meskipun mereka menjadi budak namun memiliki kebebasan, diperlakukan
sebagai anggota keluarga dan sering
dapat menjadi oarng bebas kembali dengan jalan membeli kemerdekaannya
sendiri. Mengenai daerah perdagangan budak di Afrika Barat terdapat
beberapa pendapat. Ada yang mengatakan
bahwa permulaan daerah perdagangan budak terjadi di daerah Angola,Kongo dan
Guniea. Lalu meluas ke Sudan Barat. Ada yang menyebutkan lain bahwa pedagangan
budak di Afrika barat itu berasal dari daerah – daerah pedalaman yang jauh.
Juga ada yang berpendapat bahwa asal mula tempat perdagangan budak terdapat di
Guinea yang terletak di Pantai Afrika Barat.
Perdagangan budak di Afrika Barat mulai berkembang sejak
ditemukannnya benua Amerika pada awal abad ke -16. Orang –orang Portugis dan
Spanyol mulai menjali hubungan perdagangan denga penduduk pribumi. Mereka
mendirikan pos – pos dan benteng- benteng perdagangan. Terjadi hubungan perdagangan antara raja-
raja Negro di afrika Barat dengan para
pedangan Portugis dan Spanyo, disamping masuknya agama Kristen ke wilyah
tersebut. Seirung dengan bertambah besarnya volume perdagangan budak , maka
sejak abad ke – 17 banyak didirikan tempat- tempat pedagangan di sepanjang
Pantai Afrika Barat. Selain bangsa Portugis dan Spanyol yang datang ke Afrika
Barat, juga bangsa- bangsa Eropa lain yakni Belanda, Inggris dan Perancis.
Bangsa Belanda berhasil menguasai
perdagangan budak didaerah pantai Guinea pada tahun 1595. Para budak diangkut
oleh kapal – kapal Belanda dikirim ke Brazilia Utara.Orang- orang Inggris
dipimpin oleh Sir John Hawkins mulai tertarik melakukan perdagangan budak di
Afrika Barat pada tahun 1562. Mula- mula ia bertujuan mencari logam, namun
akhirnya Hawkins lebih tertarik pada perdagangan budak.
Pada pertengahan abad ke -18, Inggris berhasil mendirikan koloni
koloninya di wilayah Afrika Barat terutama di sepanjang pantai Guinea.Pada
tahun 1672, Inggris mendirikan suatu organisasi dagang di Afrika barat. Para
budak yang dibawa kapal- kapal Inggris ditukar dengan hasil- hasil seperti
textile, anggur,senjata dan kebutuhan –
kebutuhan lain yang sangat diperlukan oleh para raja atau penguasa pribumi diw
wilayah Afrika Barat. Orang – orang Perancis merupakan salah satu bangsa Eropa
Barat yang terakhir ikut mengusahakan pedagangan budak di pantai Afrika Barat
yaitu didaerah Senegal pada tahun 1662. Budak – budak yang di angkut oleh
kapal- kapal Perancis biasanya dikirim ke wilayah Santo Domingo di Kepulauan
Haiti.Pengangkutan budak – budak dari daerah afrika Barat denga kapal- kapal
ternyata banyak mengalami berbagai kesulitan.Hal ini disebabkan para pedangan
budak harus memperketat pengawasan, karena sering terjadi perlawanan dari
mereka.Para budak yang menderita sakit, barang kali disebabkan karena lamnya
perjalanan, perbedaan iklim, makan yang tidak teratur dan penderitaan fisik
senab perlakuan – perlakuan yang kejam dari para pemiliknya. Ekspor budak dari
Afrika Barat yang dilakukan oleh orang – orang Eropa Barat ke Benua Amerika
berlangsung hampir empat abad lamanya, yakni sejak permulaan abad ke – 16
hingga tahun 1880, tahun terakhir budak Afrika dikirim ke Kuba, Brazilia.
2.4 Perbudakan di Amerika
Perbudakan adalah suatu lembaga social yang mana perikehidupan para
budak itu secara mutlak dikuasai seluruhnya oleh para pemiliknya.Penguasa
mutlak atas diri budak- budak itu baik fisik maupun kemanusiaan. Sedangkan yang
dimaksud dengan budak itu sendiri adalah orang yang dianggap atau disamakan
sebagai barang milik, hak kebebasan sebagai hak azasi manusia telah dirampas
oleh orang luar, baik disebabkan karena ditawan, dijual atau dilahirkan dari
orang tuanya yang telah berkedudukan sebagai budak. Statusnya sebagai barang
milik membuat budak dapat diperjualbelikan barang dagangan. Perbudakan yang
berlaku di Amerika Serikat bagian
Selatan merupakan lembaga legal karena dilindungi oleh undang- undang
dari negara- negara bagian dan diatur dalam peraturan yang dinamakan The
Black Codes . Perbudakan merupakan lembaga social yang mengandug aturan –
aturan atau etika dan perbedaan tata car kehidupan yang memisahkan antara
kedudukan uang dan budak.Di dalam masyarakat pertanian I perkebunan fungsi
tenaga budak adalah sebagai alat produksi yang merupakan Capitalinvestmentuntuk
memperoleh keuntungan.Para pemiliknya sering memperlakukan budak –budak dengan
kejam dan sewenang- wenang.Kehidupan para budak sangat menderita dan
menyedihkan.
Impor budak kewilayah Amerika Serikat bagian Selatan dimulai pada
tanggal 31 Agustus 1619 oleh John Rolfe, seorang bangsa Belanda yang telah
menjual sebanyak 20 orang Negro ke Virginia. Pada masa itu wilayah Virginia
masih merupakan koloni Inggris. Orang – orang Negro pertama dibawa ke wilayah
tersebut dipekerjakan sebagai pelayan dalam rumah tangga tuannya. Wilayah
Amerika Serikat bagian Selatan di masa periode colonial Inggris terbentang dari
daerah Maryland sampai Georgia, mempunyai penghasilan pokok beberapa hasil
pertanian dan perkebunan, yang merupakan sumber penghasilan utama dari koloni
Inggris tersebut.Berbagai hasil Industri di Inggris di tukar dengan hasil
perkebunan di daerah koloninya.Untuk mengusahakan jenis tanaman tembakau,
koloni- koloni mulai menggunakan tenaga- tenaga budak. Latar belakang
perbudakan di Amerika bagian selatan sangat berkaitan dengan kondisi
geografisnya, khususnya dari keadaaan ekologinya. Ekologi adalah suatu cabang
dari pengetahuan biologi yang mempelajari hubungan antara organism pada dunia
tumbuh- tumbuhan yang satu dengan organisme yang lain dan dengan lingkungan
alamnya. Dalam suatu daerah yang memiliki tanah subur memungkinkan tumbuhnya jenis – jenis tanaman
perkebunan seperti tebu, nila, kapas gandum,dan juga tembakau yang sesuai
dengan lingkungan alamnya. Hal ini ternyata mendorong terjadi perbudakan
didaerah pertanian, perkebunan di Selatan karena sangat diperlukan tenaga-
tenaga budak.
Hal – hal yang mendorong para kolonis Amerika bagian Selatan untuk
menggunakan tenaga – tenaga kulit hitam ialah adanya problem tenaga kerja di
berbagai daerah perkebunan.Orang – orang kulit putih gagal menggunakan tenaga
kerja dari penduduk asli suku India yang sudah biasa hidup bebas dan merdeka di
tanah – tanah perkebunan.Pemakaian
tenaga kulit putih di perkebunan- perkebunan tidak efektif, karena disamping tidak tahan
terhadap iklim panas juga harga tenaganya sangat mahal. Tenaga – tenaga budak
diperkebunan sangat efektif, karena lebih produktif dan sangat murah.
Perbudakan sebagai lembaga social, mula- mula tumbuh didaerah
Virginia kemudian tersebar luas ke wilayah – wilayah lain. Organisasi
pedagangan swasta di Virginia pada masa colonial juga menyalurkan kebutuhan
tenaga kerja budak keberbagai daerah koloni. Selama abad ke – 17 dan ke -18,
sebagian besar orang – orang Negro yang diimpor dari Afrika Barat dipekerjakan
dalam perkebunan tembakau, nila dan padi. Sumber penghasilan utama bagi wilayah
Amerika Serilat bagian Selatan adalah dari hasil pertanian, perkebunan.Oleh
karena itu tenaga kerja budak sebagai alat produksi harus dipertahankan.
System perbudakan yang
terdapat di Ameriaka bagian Selatan ternyata mempunyai kekhususan yang berbeda
dengan system perbudakan di Amerika Latin dan di Hindia Barat. System
perbudakan di Amerika Latin menunjukkan bahwa para pemilik budak masih
memperhatikan prinsip- prinsip kemanusiaan terhadap budak –budaknya.Para
pemilik budak tak cenderung untu mengembangkan dan menggunakan lembaga budak
secara intensif.Kaum pengusaha perkebunan tidak bermaksud untuk mengekploitasi
tenaga- tenaga budak hingga dapat mengkibatkan hancurnya kehidupan dan
kesehatan para budak.Warga kulit putih di Selatan menganggap para budak
merupakan hak milik sah yang sebagian besar dipelihara oelh para pengusaha
perkebunan.Pemerintah Federal tidak berwenang menyisihkan sistim perbudakan
yang terjadi di berbagai daerah.Hal ini sebenarnya sebagai kelanjutan dari
warisan era colonial tanpa pengawasan dari pemerintah Inggris.
Didalam lembaga perbudakan semua peraturan yang mengatur hubungan
antara tuan dan budak dimuat dalam peraturan hukum yang disebut The Black
Codes. Peraturan – peraturan tersebut dilegalisir oleh negara- negara bagian
Selatan pada awal abad ke-18 dan dan awal abad ke – 19.Isi dari Black Codes
diantaranya adalah melindungi hak milik budak, mengawasi setiap kemungkinan
timbulnya gerakan – gerakan Negro yang dapat membahayakan kedudukan para
pemiliknya.Para budak dilarang mengadakan perjanjian denga siapa pun. Seorang
budak tidak diperbolehkan melakukan
suatu kekerasan terhadap seorang kulit putih. Sebaliknya, pembunuhan yang dilakukan
oleh warga kulit putih terhadap seorang budak tidaklah dianggap sebagai suatu
perbutan criminal.Hukuman bagi budak yang paling ringan yang melanggar
ketentuan dalam Black Codes ialah dipekerjakan kembali ditermpat pekerjaaan
berat. Dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh budak terdapat bekas – bekas
siksaan yang menandakan bahwa ia telah pernah melanggar peraturan tersebut.
Hukuman yang terberat misalnya dilakukan oleh komplotan –komplotan budak yang
berusaha untu melakukan pemberintontakan harus mengalami hukuman mati ditiang
gantungan.
Pada masa wilayah Amerika Serikat bagian Selatan masih merupakan
koloni Inggris, sebenarnya sudah ada peraturan- peraturan yang mirip dengan The
Black Codes, di California misalnya sudah terbukti dahulu dibuat peraturan –
peraturan yang melatrang orang Negro memilki senjata api. Mereka yang melakukan
patroli- patrol di daerah perkebunan diberi wewenang oleh wilayah Selatan untu
menyelidiki keadaan budak – budak dan dapat mengambil tindakan apabila dapat
membahayakan keamanan. Pembunuhan , pencurian, pembakaran, melarikan diri,
kesemuanya itu merupakan kejahatan berat.
Di lingkungan kehidupan keluarga para pengusaha perkebunan,
terdapat hubungan social yang erat antar tuan dan budak rumah tangga. Sebagian
besar para budak rumah tangga amat setia dan berdisiplin terhadap tuannya.
Mereka yang diberi kekuasaan dan kepercayaan dari tuannya sering memerintah
budak lain sesame bangsanya. Sering terjadi para budak rumah tangga tidak
merasa dirinya berkedudukan sebagai budak.Tempat kediaman para budak perkebunan
berupa gubug – gubug kecil yang biasanya terletak sekitar tiga mil jauhnya dari
tempat – tempat perkebunan.Sedangkan jarak antara gubug- gubug budak perkebunan
dengan tempat tinggal tuannya sekitar delapan mil jauhnya. Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan budak – budak itu bekerja di tempat- tempat perkebunan,
disamping itu dapat menjauhkan perhubungan dengan orang- orang Negro bebas yang
besar kemungkinannya akan berpengaruh para budak untuk bersekongkol.
Keadaan gubug – gubug itu amat menyedihkan, tidak terurus, kotor
dan gelap. Gubug- gubung tersebut pada umumnya hanya memiliki sebuah kamar, sering di isi penuh oleh budak –
budak, tak memiliki ventilasi yang cukup untuk pergantian udara serta tidak
memenuhi syarat – syarat kesehatan. Dalam mengawasi segala kegiatan para budak
perkebunan, di tempat – tempat gubug itu didirikan pos- pos penjagaan. Setiap
1- 4 minggu sekali dilakukan patroli- patrol keamanan oleh para pengusaha
perkebunan yang dibantu oleh para mandornya. Dapat dikatakan bahwa tempat
tinggal para budak perkebunan lebih dari pada perumahan orang – orang yang
masih primitif .
2.5 Usaha Penghapusan perbudakan di Amerika
Berdasarkan data yan g diperoleh dari Biro Penduduk Negro oleh
Pemerintah Federal ( 1790-1915), menunjukkan jumlah penduduk negro yang berada
di wilyah utara sangat kecil. Sampai dengan tahun 1830 orang –orang Negro di
Amerika sangat banyak. Tenaga- tenaga
Negro utara pada umumnya digunakan sebagai pelayan rumah tangga. Sejak tahun
1804 wilayah Utara telah melarang adanya perbudakan. Kegiatan dari anti
perbudakan sebenarnya sudah terjadi pada pertengahan abad ke -18. Beberapa
tokohnya antara lain John Woolman dan Anthony Benezet masing – masing dari
wilayah New Jersey dan Philadelpia.Setelah perang kemerdekaan, dengan
dipelopori oleh kelompok Quacker, gerakan abolisi dan masyarakat anti
perbudakan mulai tersebar di wilayah utara.
Sebelum tahun 1800 orang abolisi hitam mulai menyuarakan antai
perbudakan dan mendirikan the free African Society of Philadelpia.
Terbentuklah gerakan illegal pada
tahun 1804 yang membantu melarikan para
budak pada malam hari. Organisasi tersebut bernama the underground railroad.
Reaksi orang – orang Selatan dalam menghadapi gerakan ini diantaranya mulai
dikeluarkannya perintah- perintah penangkapan – penangkapan tehadap tokoh-
tokoh dan anggota- anggota geraka tersebut yang telah terbukti menyeludupkan
budak – budak ke wilayah Selatan. Hal ini terbukti bahwa dewan legislative
negara bagian Georgia bersedia memberikan hadiah uang kepada siapa saja yang
menagkap Garrison. Pimpinan – pimpinan Selatan dalam usahanya menentang the
underground Railroad, sering melakukan pengejaran terhadap budak – budak
yang melarikan diri ke Utara. Ada diantaranya yang menyamar sebagai pembicara
anti perbudakan, berhasil menyelidiki keadaan masyarakat di Indiana dan Ohio.Ia
berhasil mengetahui tempat – tempat persembunyian para pelarian, adan akhirnya
para pemiliknya meminta kembali budak – budak itu. Permintaaan dari orang tersebut ditolak oleh
keputusan pengadilan setempat, atas pertimbangan bahwa ia kedapatan berada di
lingkungan masyarakat yang menentang perbudakan dan daerah – daerah tersebut
telah membebaskan budak – budaknya.
Dalam dokumen 24 April 1851, yang terdapat dalam sejarah bangsa Amerika
oleh H.S. Commgel. Isi dokumen tersebut
adalah sebagai reaksi dari para pemilik budak diwilayah Selatan yang
merasa dirugikan agar berhati – hati terhadap tindakan waraga Boston, Massachusetts
yang telah menculik dan menangkap para budak untuk dibebaskan.
BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Amerika sebagai benua yang mapan secara sumber daya alam,
telah menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak imigran dari seluruh dunia,
baik itu yang mencari kebebasan maupun yang mencari kehidupan yang lebih baik.
Dalam hal ini Amerika sebagai tanah harapan bagi orang-orang tersebut. Adapun
faktor yang menjadi penyebab timbulnya perbudakan di Amerika antara lain, Kapas
menimbulkan perbudakan dan Tebu dan tembakau menimbulkan perbudakan. pada
awalnya para budak yang dipekerjakan di Amerika Serikat bagian Selatan berasal
dari Afrika Barat. Penghidupan pokok rakyat Negro Afrika Barat adalah dari
hasil pertanian, disamping menangkap ikan dan berburu. Hasil pertanian yang
terdapat di wilayah itu antara lain gandum, kapas, padi dan ketela.
Perbudakan sebagai lembaga social, mula- mula tumbuh didaerah
Virginia kemudian tersebar luas ke wilayah – wilayah lain. Organisasi
pedagangan swasta di Virginia pada masa colonial juga menyalurkan kebutuhan
tenaga kerja budak keberbagai daerah koloni. Selama abad ke – 17 dan ke -18,
sebagian besar orang – orang Negro yang diimpor dari Afrika Barat dipekerjakan
dalam perkebunan tembakau, nila dan padi. Sumber penghasilan utama bagi wilayah
Amerika Serilat bagian Selatan adalah dari hasil pertanian, perkebunan.Oleh
karena itu tenaga kerja budak sebagai alat produksi harus dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
Sundoro
Hadi Mohammad. 2012. Sejarah Amerika
Serikat Sejak Periode Kolonial Sampai
Masa Rekonstruksi 1607- 1877. Jember University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar